Aku Memeluk Islam Tanpa
Bertemu Seorang Muslim
![](http://kisahmuslim.com/wp-content/uploads/2017/05/Aku-Memeluk-Islam-Tanpa-Bertemu-Seorang-Muslim.jpg)
Alan Rooney
asal Skotlandia berbagi kisah tentang perjalanannya memeluk Islam. Hebatnya,
perubahan besar itu terjadi pada dirinya terjadi tanpa pernah bertemu dengan
seorang muslim pun. Berikut ini adalah kisah yang ia sampaikan sendiri:
Bagaimana
perjalanan seorang pria Skotlandia paruh baya, berkulit putih, tinggal di
dataran tinggi Skotlandia bisa menjadi seorang Muslim – apalagi dia belum
bertemu dengan seorang muslim pun dalam hidupnya?
Kisah ini
berawal ketika aku mendengar seruan untuk sholat dari masjid setempat saat
berlibur di pantai di Turki. Panggilan ini membangkitkan sesuatu dalam diriku.
Mengilhamiku untuk memulai pencarian spiritual.
Pulang ke
rumah di Inverness, aku pergi ke toko buku setempat. Membeli Alquran dan mulai
membacanya. Saat membaca, aku selalu meminta kepada Tuhan untuk membimbingku
dalam perjalanan yang telah ku jalani ini.
Banyak
berdoa. Banyak berlutut.
Alquran
benar-benar mengguncangkanku. Buku ini cukup menakutkan untuk dibaca. Karena
menceritakan banyak hal tentang diri Anda. Aku menjumpai beberapa hal tentang
diriku yang tidak kusukai. Dari sini kuputuskan untuk membuat beberapa perubahan.
Aku tahu,
bisa saja kuhentikan membaca Alquran kapan saja. Tapi aku sadar, hal itu
berarti melepaskan sesuatu yang sangat penting.
Dan aku
sadar akhir dari proses yang sedang kujalani ini: Aku akan menjadi seorang
muslim.
Jadi, aku
terus membaca. Ku baca Alquran tiga kali, agar bisa mencari sesuatu yang
kurang. Namun, setelah tiga kali tamat, tidak juga ada celah yang kutemukan.
Aku merasa cukup nyaman dengan segala hal yang dijelaskan Alquran.
Bagian yang
paling sulit dalam perjalanan ini adalah aku bertanya-tanya seperti apa aku
nantinya. Apakah aku jadi seorang yang aneh. Berpakaian dan berbicara berbeda
di mata orang lain?
Apa yang
akan dipikirkan keluarga, teman, dan rekan kerja tentangku?
Dan yang
terpenting, apa yang akan kupikirkan tentang diriku sendiri? Jadi seperti apa
aku nanti?
Aku akan
meluangkan waktu, berselancar di dunia maya, mencari tahu cerita orang-orang
yang telah lebih dulu melewati pengalaman ini. Yakni sendirian memeluk Islam.
Sepertinya tak ada yang sama denganku. Perjalanan masing-masing orang tentu
saja unik dan berbeda-beda. Bagaimanapun penting bagiku untuk mengetahuinya.
Menyusuri jalan yang sama. Sederhananya, aku beralih membaca dunia online -dari
membaca Alquran- karena aku takut terlihat aneh.
Media online
juga sangat bagus untuk mengetahui bagaimana shalat dipraktikkan dalam bahasa
Arab, untuk mendengarkan Alquran dibacakan dengan suara keras atau mungkin
untuk mendengarkan beberapa musik Islami. Bagiku, musik juga baik untuk
menginspirasi beberapa ungkapan yang mulai ingin kugunakan.
Intinya,
semua ini penting. Aku mempertanyakan semuanya. Dan memang berbagai informasi
itu mutlak diperlukan dalam berpindah agama. Anda mempertanyakan diri sendiri.
Anda mempertanyakan apa yang Anda dengar, dan apa yang Anda baca.
Jika ada sesuatu
yang tidak beres menurutmu, tentu ini indikasi jelas bahwa hal ini bukan untuk
Anda. Anda harus mendengarkan dengan baik dengan intuisi dan hati Anda.
Proses ini
kulalui sekitar 18 bulan. Beberapa orang, butuh waktu lebih sedikit. Tapi ada
juga yang lebih. Sementara aku melakukan semua ini sendirian, tanpa ada yang
membantu. Selama proses ini, aku belum pernah bertemu seorang muslim pun.
Setelah 18
bulan, saya menganggap diriku adalah seorang muslim. Aku shalat lima kali
sehari, berpuasa di bulan Ramadhan, hanya makan dan minum sesuatu yang sesuai
dengan tuntuna Alquran.
Setelah itu,
baru kutemukan sebenarnya ada sebuah masjid kecil di kotaku. Aku berkunjung,
mengetuk pintu, dan mengenalkan diriku.
Penutup
Benarlah apa
yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sabdakan,
لَيَبْلُغَنَّ
هَذَا الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ بِعِزِّ عَزِيزٍ أَوْ بِذُلِّ
ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الْإِسْلَامَ وَأَهْلَهُ وَذُلًّا يُذِلُّ
اللَّهُ بِهِ الْشِّرْكَ وَأَهْلَهُ
“Agama ini
akan menyebar sejauh jarak yang dicapai malam dan siang, dengan kemulian orang
yang mulia dan kehinaan orang yang terhina; yaitu kemuliaan yang dengannya
Allah akan memuliakan Islam dan penganutnya, dan menghinakan kesyirikan dan
pengikutnya.” (HR. Ahmad dari Tamim ad-Dary radhiallahu ‘anhu).
Dari kisah
perjalana keislaman Alan Rooney, kita mendapatkan bahwa Alquran itu memiliki
pengaruh luar biasa di hati manusia. Rooney membacanya hingga tiga kali tamat.
Namun sayang, sebagian umat Islam pada hari ini, belasan tahun mereka memeluk
Islam tapi belum pernah sekalipun tamat membaca terjemah Alquran. Terlebih lagi
membaca tafsirnya. Dampaknya, ketika ada ayat-ayat Alquran yang baru mereka
dengar dan hal itu bertolak belakang dengan keinginan mereka, dengan mudah
mereka tolak.
Sumber:
https://www.allamericanmuslim.com/alan-rooney/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar